INGIN DAPAT DUIT DAFTAR DISINI

iklan barisgratis

Jumat, 10 April 2009

Bisnis dari Rumah

Memulai Bisnis dari Rumah

Bisnis di rumah (home-based business) berkembang cepat. Di masa lalu, bisnis di rumah cenderung berupa industri rakyat yang tidak menarik seperti kerajinan atau menjahit. Sekarang bisnis di rumah lebih beragam seiring dengan kemajuan teknologi seperti internet, mobile devices, dll.

Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga adalah suatu bisnis yang melibatkan dua atau lebih anggota keluarga yang mengendalikan keuangan perusahaan. Perusahaan keluarga adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perekonomian suatu negara, apalagi di Indonesia. Banyak bisnis besar di negeri ini berawal dari bisnis keluarga seperti Grup Gudang Garam, Sampoerna, dsb. Di negara maju pun begitu. Dari 21 juta bisnis di Amerika Serikat, 90 persen dimiliiki dan dikelola oleh keluarga. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 50 juta orang dan menghasilkan 55 persen produk domestik bruto Amerika. Hebatnya lagi, sepertiga perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 adalah perusahaan keluarga.

Beberapa Ancaman Kegagalan Small Business

Ketidakmampuan Manajemen

Dalam kebanyakan bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Kadang-kadang manajer bisnis kecil tidak memiliki kemampuan untuk menjalankannya dengan berhasil. Pemiliknya kurang memiliki kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnis berjalan.

Kurangnya Pengalaman

Manajer-manajer bisnis kecil perlu memilliki pengalaman dalam bidang yang akan dimasukinya.

Lemahnya Kendali Keuangan

Manajemen yang sehat adalah kunci perusahaan kecil, dan manajer yang handal menyadari bahwa semua keberhasilan bisnis memerlukan kendali keuangan yang pantas. Dua kesalahan keuangan yang sering trejadi di perusahaan kecil: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis

Terlalu banyak manajer bisnis kecil yang mengabaikan perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar. “Saya tidak punya waktu” atau “Kami terlau kecil untuk mengembangkan perencanaan strategis,” kata mereka mencari alasan.

Pertumbuhan Tak Terkendali

Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat dan didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali.

Lokasi yang Buruk

Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan suatu seni dan sebagian lagi ilmu.

Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik

Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan.

Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan

Berhasil melewati “tahap awal kewirausahaan” bukanlah awal jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang entrepreneur berhasil sering kali mengakibatkan ketidakefektifan menajerial.

Rabu, 01 April 2009

Bencana Situ GintungMerampas Nyawa Hampir Seluruh Keluarga

Kamis malam (26/3) hujan mengguyur deras secara merata daerah Jakarta, Bogor dan Ciputat - Tangerang. Tapi siapa sangka guyuran air hujan itu menjadi awal bencana Jumat kemarin. Tanggul Situ Gitung, Ciputat, Tangerang jebol sekitar jam 5 pagi (27/3).

Keluarga Hasan Sukijat (Liaw Hok Can) yang beralamat di Jl. K.H. Ahmad Dahlan RT. 04/08 Cirendeu, Ciputat, Tangerang pagi itu sudah siap beraktivitas. Kedua anaknya, Apa Mada Sumedo (15), Santi Sumedo (13) sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Mereka terdaftar sebagai murid SMP Charitas Lebak Bulus kelas IX dan VII.

Tapi sayang, mereka tidak pernah sampai ke sekolah. Air yang menerjang tanggul meratakan rumah sekaligus toko bangunan Hasan. Santi ditemukan meninggal dunia bersama dengan Kim Nio (40), ibunya dan Tan Pungut (97), neneknya. Kim Nio meninggal bersama dengan janin yang dikandungnya.

"Saya menemukan Santi sudah berada (disemayamkan) di STIE Ahmad Dahlan, sedangkan Tan Pungut dan Kim Nio (disemayamkan) di Fakultas Hukum Universitas Muhamadiah Jakarta Fakultas Hukum," kata Kim Goan , adik Kim Nio, yang ditemui di Instalasi Forensik dan Perawaan Jenasah (IFPJ) R.S. Fatmawati Jakarta.

Santi, Kim Nio dan Tan Pungut disemayamkan di IFPJ untuk dimandikan dan disuntik formalin. "Tetapi kami masih mencari Apa Mada Sumedo dan Suwaji Sumedo (8 bulan , anak bungsu Hasan), yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya," kata Kim Goan.

Hasan memiliki 6 anak dari perkawinannya dengan Kim Nio. Mereka adalah Apa Mada Sumedo (15), Santi Sumedo (13), Cita Vaga Sumedo (9), Mahakuan Sumedo (7), Lian Sumeda (2), Suwaji Sumedo (8 bulan). Selain mereka, di rumah juga ada Tan Pungut, nenek. Mereka yang selamat adalah Hasan, Cita, Mahakuan, dan Lian.

Sampai saat ini Hasan masih di lokasi kejadian untuk mencari Mada dan Suwaji, kata Kim Goan. Itulah mengapa Hasan tidak tampak di IFPJ, tempat istri, ibu dan anaknya disemayamkan.

Menurut Kim Goan daerah rumah Hasan adalah langganan banjir. Tiap tahun 1-2 kali pasti banjir. "Ini adalah yang terparah. Sebelumnya sudah pernah 3 kali banjir bandang yang tingginya sampai ke atap rumah, atau kira-kira setinggi 4 meteran," terangnya.

Di mata keluarga

Meninggalnya 5 anggota keluarga sekaligus membuat keluarga besar Hasan dan Kim Nio kaget bukan kepalang. Hal itu tampak dari ekspresi mereka yang datang di IFPJ. Mereka yang datang kebanyakan adalah saudara Kim Nio.

Yang hadir di sini Sang kakak Kim Lan, Dede isteri Kim Lay (yang saat ini berada di Australia) kakak Kim Nio, dan adik-adiknya; Kim Tai dan Kim Yang. "Yang belum hadir adalah Kim Lay dan Kim Hai (bungsu) yang saat ini masih berada di Australia. Mereka akan datang besok malam," terang Kim Goan, anak kelima.

Di mata Kim Goan, Kim Nio adalah sosok yang sangat kuat. Ia tidak pernah membagikan masalahkan, semua ditangani sendiri. Selain itu, ia itu perhatian dan sayang dengan saudara-saudaranya. "Ia juga deket banget dengan papa," kata Kim Guan dengan pakaian penuh lumpur.

Di antara yang mengunjungi keluarga Hasan, ada Atik. Dia adalah guru TK Charitas Pondok Labu, tempat Mada dan Santi bersekolah. Saya sudah menganggap mereka anak saya. "Keluarganya seperti keluarga saya sendiri," kata Atik yang tak kuasa menahan linangan air mata.

Kim Nio dikenal Atik sebagai sosok ibu rumah tangga yang bertanggungjawab. Selain itu, lanjutnya, almarhumah memiliki jiwa yang teguh dan kuat.

IFPJ semakin sore semakin ramai dikunjung keluarga korban, yang sampai saat ini berjumlah 21 orang. Juga tampak para wartawan yang terus memantau perkembangan korban Situ Gintung. Teriakan histeris para keluarga membuat semakin dalam suasana duka. Tak terkecuali beberapa ABG (Anak Baru Gede) dan dua biarawati yang juga hadir di situ. Ternyata mereka adalah teman Mada dan pengelola SMP Charitas Lebak Bulus tempat Mada dan Santi merintis masa depannya.

Raison, teman dekat Mada, tidak membutuhkan waktu lama untuk menuturkan kesannya pada Mada. "Dia itu orangnya baik. Saya suka diberi makanan," katanya polos.

Belum lepas dari ingatannya, kebersamaan mereka satu angkatan ketika pergi ke Yogyakarta pada 10-13 Maret lalu dalam rangka Karya Wisata. "Waktu itu seru banget. Kami pergi ke Prambanan dan Borobudur," kenang Raison.

Teman sekelas Mada, Adriel, juga memiliki kesan tersendiri terhadap Mada. "Ia itu orangnya pendiam tapi pintar. Sebenarnya saya menyesal dengan kematiannya," kata Adriel. Karena, lanjutnya, selama ini ia sering menyakiti hati Mada.

Kepribadian Mada yang diam juga terekam oleh Pengelola SMP Charitas Lebak Bulus Sr. M. Antonitta, FCh. "Memang dia itu pendiam, anteng . Santi, adiknya, juga sama. Mereka tidak ada masalah selama sekolah di sini," kenang Antonitta.

Rencananya, kata Kim Lan, seluruh jenazah akan dibawa ke Rumah Duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Bogor. Di situ akan diadakan upacara keagamaan selama beberapa hari, sambil menunggu saudara-saudaranya yang belum datang. Setelah itu jenazah akan dimakamkan di Gunung Gadung, Panca Maya, Bogor.

Ayu, salah seorang teman dekat Mada sempat melontarkan ekspresi kesedihannya. "Kenapa ya orang baik suka cepet dipanggil," katanya sambil lalu dengan menundukkan kepala.

cara gila jadi pengusah